Introspeksi diri dapat kita lakukan dengan cara sistematis. Kita seyogianya mulai memahami bahwa terdapat peta kemanusiaan dalam diri yang terdiri dari aspek kalbu sebagai pusat, inti, bahkan hakekat dari kemanusiaan itu sendiri. Keberadaan kalbu menyadarkan kita pada hubungan vertikal antara diri dan Tuhan Yang Maha Esa. Tanyakan dalam diri, seberapa dalamkah penghayatan kita tentang hubungan vertikal ini selama ini? Upaya apakah yang telah kita lakukan guna menguatkan hubungan vertikal ini dengan harapan peningkatan kokohnya penghayatan eksistensi diri kita, sebagai pribadi otonom.
Aspek kognisi. Seberapa jauhkah prestasi intelektual yang selama ini sudah kita raih. Sudahkah kita memanfaatkan potensi intelektual kita secara optimal?
Aspek konasi. Seberapa tekunkah kita dalam berupaya meraih prestasi kerja optimal? Apakah kita tipe orang yang terlalu cepat merasa puas dengan apa adanya. Sejauh mana kita berupaya meningkatkan ketekunan berusaha untuk bisa meraih prestasi optimal?
Aspek emosi. Seberapa besar pengaruh emosi dalam pencapaian prestasi sosial kita, seberapa beranikah kita menempatkan diri dalam posisi sosial yang pas untuk diri kita, tanpa mengusik ketenteraman lingkungan di mana kita berada? Seberapa asertifkah kita dalam mengungkapkan perasaan dan isi pikiran kita pada lingkungan di mana kita berada, sehingga terasa ringan di dada?
Aspek nilai dan tatanan sosial. Seberapa jauhkah kesenjangan antara nilai diri dengan nilai sosial di mana kita berada. Seberapa besarkah kemampuan kita dalam mengintegrasikan kedua tatanan nilai tersebut dalam perilaku sosial kita, tanpa membuat diri kita merasa tertekan dan tanpa mengusik lingkungan di mana kita berada? Aspek fisik. Seberapa jauhkah kita memikirkan dan mempertimbangkan pola hidup kita untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik yang akan menunjang kesejahteraan fisik dan sekaligus mental kita?
Nah, dengan bantuan sistematika introspeksi diri yang sederhana tersebut, kita bisa menentukan langkah awal yang relatif lebih lugas dan jelas dalam meniti langkah lanjut ditahun baru ini, demi masa depan, yang mudah-mudahan lebih menjanjikan. Amien. Selamat Tahun
Baru 2003. *
0 comments:
Post a Comment